Masa remaja adalah masa pencarian identitas.Sedangkangaya hidup
adalah pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam
aktivitas, minat, opininya dan dimensi self orientation gaya hidup
mencakup tiga kategori yaitu prinsip, status, aksi. Kita sebagai remaja
mulai mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga
mulai mencari seorang idola atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan
panutan, baik dalam pencarian gaya hidup, gaya bicara, penampilan, dan
lain-lain demi mendapatkan status didalam pergaulannya. Imbasnya banyak
kita jumpai teman-teman dengan berbagai atributnya yang sebenarnya
mereka hanya meniru-niru saja. Para bintang muda yang digandrungi
ternyata mampu mengubah gayahidup remaja. Disamping itu juga anak muda
jaman sekarang terkesan terlihat glamour , Gaya hidup serba mewah, serba
enak dan serba berkecukupan yang dianut para remaja sesungguhnya karena
“diajarkan‟ oleh idola-idola mereka yang berada di layar telivisi yang
kita lihat sehari hari. Karakter dari remaja adalah mudah meniru gaya
dari orang lain. Selain itu, juga dipicu oleh program-program yang
ditayangkan oleh televisi. Kehidupansinetron yang kerap menampilkan
hidup mewah dan cara instan telah menjadi “trend baru‟ bagi remaja.
Siapapun yang terpengaruhi dengan gaya hidup sinetron ituakan mendapat
stigmatisasi “tidak gaul dan tidak funky‟. Sebuah stigma yang amat
memalukan bagi mereka, karena itu sedapat mungkin harus dihindari.
Kebutuhan hidup yang tercipta akibat keinginan mengejar “syahwat‟
kenikmatan duniawi, berpadu dengan budaya instant, menyebabkan para
remaja seringkali menjerumuskan diri ke dalam perilaku sesat.
Keinginan untuk memenuhi barang-barang mewah mungkin bukan terlalu
menjadi masalah bagi anak-anak orang kaya. Orangtua sanggup memenuhi
sebagian besar keinginan mereka. Tapi, bagaimana dengan remaja dari
keluarga pas-pasan ? Ketika keinginan memiliki handphone, sementara
anggaran dari orangtua tidak ada, maka remaja dari keluarga kurang mampu
biasanya mengambil jalan pintas.